Perahu Kertas: Tentang Pertemuan Radar Neptunus Teman Masa Kecil

Hello, setelah beberapa hari tidak berotasi di dunia blogging. Hari ini saya memantapkan diri menulis tentang buku terbaik yang pernah dibaca sebagai tugas tema yang harus ditulis di One Day One Post (ODOP) minggu lalu.

Bicara tentang menulis pastilah tidak akan lepas dari aktifitas membaca, iya kan? iya kan? Emang iya. Menulis dan membaca adalah pasangan terbaik sepanjang masa 😀

Bagi saya, salah dua kebahagiaan adalah membaca dan buku. Dibandingkan dengan belanja baju yang notabene saldo di rekening akan jauh lebih aman, maka tidak akan berlaku ketika saya pergi ke pameran buku dan toko buku, entah offline ataupun online. Saldo jaraaaaaaaaang sekali aman. Tidak hanya saya, Mas Partner juga. 😀
Apalagi Mas Partner pernah bilang, “Lebih baik disimpan dan nggak tau bacanya kapan, daripada pengen baca tapi nggak ada bukunya.” Sedangkan saya punya prinsip, “Lebih baik nyesel beli daripada nggak beli.”

Nah, jika diminta untuk memutuskan buku apa yang berkesan adalah hal paling sulit untuk diputuskan. Semua buku yang pernah saya baca memiliki kesan yang mendalam sedalam lautan dan kebanyakan adalah karya non-fiksi atau novel. Salah satunya adalah Perahu Kertas. Cerita dalam Perahu Kertas seakan mewakili cerita menuju pernikahan antara saya dan Mas Partner. Kami sudah kenal sejak kelas kelas 5 SD tetapi tidak pernah 1 sekolah dan sangat jarang bahkan tidak pernah bertemu, saya pun lupa pernah mengenalnya. Bukan jahat ya :D. Cerita selengkapnya mungkin bisa di postingan berikutnya. Ya, seperti halnya Keenan dan Kugy dalam kisah tersebut yang bertemu lalu berpisah tidak bertemu untuk sekian lama, namun akhirnya takdir melalui radar neptunus membawa mereka bertemu kembali.

IMG_5773*dokumentasi pribadi

‘Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh’ ― Dee Lestari, Perahu Kertas

Kisah saya tidak hanya berhenti sekedar cerita yang sama. Quote yang ada di beberapa bagian pun juga nancep di salah satu kisah dalam sejarah hidup saya.

“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
Dee Lestari, Perahu Kertas

“Akan ada satu saat kamu bertanya: pergi ke mana inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tetapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah,tidak berarti harus cari pacar baru kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.Cinta bisa tumbuh sendiri,tetapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,apalagi kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu?”
-Nasihat Poyan pada Keenan suatu hari”
Dee Lestari, Perahu Kertas

Ketika saya dan pihak keluarga Mas Partner menemukan dan menyepakati tanggal pernikahan lalu kami sibuk mencari desain undangan akhirnya Mas Partner membuat desain sendiri dan menambahkan lirik lagu Perahu Kertas dalam undangan kami yang sebelumnya meminta izin pada Mbak Dee dan beliau meresponnya dengan sangat baik dan memberi izin selagi tidak dikomersilkan.

 

12422337_1563924530308026_1585078419_o*kiriman dari teman

Nah, setelah desain jadi kami dibantu teman-teman ayoknikah dalam penyempurnaan undangan yang sudah disesain sebelumnya oleh Mas Partner. Bagi teman-teman yang sedang membutuhkan referensi undangan pernikahan silakan klik ayoknikah. Bukan promosi ya, hanya berbagi info. ^^

Selain kisah cintanya, saya menyukai tokoh Kugy yang bagi saya seperti ada kesamaan seperti suka menulis dan jurusan kuliah. *nggaknyambungsih. Overall, novel Perahu Kertas bagi saya adalah salah satu bahagia dalam hidup, ketika saya membacanya saya seakan diajak kembali bernostalgia akan sisi unexpected dalam hidup yaitu nasib jodoh saya. Di kesempatan lain, saya juga akan menulis novel yang berkesan dalam sisi kisah kehidupan saya yang lain. ^^

14 thoughts on “Perahu Kertas: Tentang Pertemuan Radar Neptunus Teman Masa Kecil

    • Makasiiiih :*
      Berapa ya, kayaknya 2500 (udah lupa…hehe), tempat cetaknya bagus dan memang friendly di harga apalagi desainny sendiri meski finishingnya dibantuin… 😀

Leave a reply to riyanika Cancel reply